Pasuruan, tigapilarpos id.
Saluran drainase di kawasan Jalan Wonokoyo, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan kembali meluap saat hujan turun dengan intensitas sedang, Jumat (7/11/2025). Air yang tak tertampung menggenangi jalan hingga masuk ke permukiman warga. Kondisi ini memunculkan kemarahan warga yang sudah bertahun-tahun menuntut perbaikan namun tak kunjung mendapat tanggapan serius.
Luapan air diduga kuat akibat menyempitnya saluran drainase serta banyaknya bangunan liar (bangli) yang berdiri di sepanjang jalur tersebut. Selain itu, sejumlah warga juga menuding adanya pengecilan lebar dan kedalaman saluran akibat pembangunan pabrik yang menjamur di sekitar area tersebut.
“Hampir tiap tahun kita usulkan pembenahan ke pihak desa, tapi jawabannya selalu sama ‘tunggu tahun depan’. Sudah lima tahun, tapi hasilnya nihil,” ujar Udin, salah satu pemuda Wonokoyo, dengan nada kesal.
Meskipun genangan air tak berlangsung lama, dampaknya cukup parah. Jalan utama menjadi licin dan rusak, sementara beberapa rumah warga sempat terendam. Aktivitas masyarakat pun terganggu setiap kali hujan turun.
Warga menilai pemerintah desa dan pihak terkait terlalu lamban dan terkesan menutup mata terhadap persoalan klasik yang terus berulang tiap musim hujan. Mereka menuntut agar penertiban bangunan liar serta normalisasi drainase segera dilakukan, bukan hanya dijanjikan tanpa realisasi.
“Kami tidak butuh janji manis, kami butuh tindakan nyata. Jangan tunggu banjir besar dulu baru sibuk cari kambing hitam,” tambah Udin.
Masalah drainase di Wonokoyo kini menjadi simbol buruknya tata kelola lingkungan dan lemahnya pengawasan pembangunan di daerah tersebut. Warga berharap agar pemerintah kabupaten segera turun tangan sebelum kondisi semakin parah dan menimbulkan kerugian yang lebih besar.
Doc (LIMBAD/SYR)

